PORT-AU-PRINCE (AFP/Reuters): Sedikitnya 61 orang tewas akibat badai Hanna mengamuk di Kota Gonaives, Haiti. Sejumlah helikopter sibuk menyelamatkan korban dari atap rumah mereka di kota itu, kemarin.
Badai Hanna yang dalam perjalanan menuju wilayah tenggara Amerika Serikat menghancurkan ratusan rumah di kawasan Haiti. Hal ini diperparah dengan terbentuknya dua badai lagi di kawasan Atlantis yang jalurnya juga diperkirakan akan melewati Haiti.
Amukan badai Hanna dan ancaman dua badai lainnya ini membangkitkan memori mengenai amukan badai Jeanne yang menghantam Haiti pada 2004. Kala itu lebih dari 3 ribu warga negara tersebut tewas. "Pemerintah harus segera melakukan sesuatu," ujar Germain Michelet, pastor yang berlindung di lantai dua kantor keuskupan Gonaives.
"Saya tidak tahu berapa lama kami bisa bertahan. Jika upaya evakuasi tidak segera dilakukan, saya rasa akan semakin banyak korban tewas di kota ini," tambah Germain.
Upaya penyelamatan terhadap korban badai Hanna di Haiti dipimpin oleh misi perdamaian PBB di Haiti (MINUSTAH). Mereka berulang kali mengirimkan helikopter untuk menyelamatkan para korban yang terjebak akibat banjir bawaan badai Hanna.
"Kami berhasil menyelamatkan sekitar 25 orang yang terjebak di atap rumah mereka," kata juru bicara MINUSTAH Sophie Boutaud de la Combe.
Haiti memang sangat rentan mengalami banjir dan tanah longsor, terutama akibat penggundulan hutan di wilayah Hispanola yang berbatasan dengan Republik Dominika. Puluhan ribu warga kedua negara yang bertetangga itu pun dipaksa mengungsi akibat amukan badai Hanna. Hingga kini, belum ada laporan jumlah korban dari Republik Dominika.
Badai Hanna menghajar Haiti satu pekan setelah negara tersebut dihantam badai Gustav yang menyebabkan 77 orang tewas. Dua pekan sebelumnya, badai Fay juga beraksi di Haiti yang menyebabkan banjir dan menewaskan 40 orang.
Sementara itu, Badan Badai Nasional AS melaporkan badai Ike telah meningkat kekuatannya menjadi badai kelas empat dalam skala Saffir-Simpson. Hal ini berarti badai kedelapan dalam musim badai 2008 itu kini berkekuatan 215 km per jam.
"Badai Ike telah berubah menjadi badai yang sangat berbahaya," tulis Badan Badai Nasional AS dalam keterangan resminya.
Saat ini, badai Ike masih berada di Samudra Atlantik jauh dari daratan mana pun. Pada pukul 03.00 GMT (10.00 WIB kemarin) pusat badai Ike berada 980 km dari Kepulauan Leeward dan bergerak ke arah barat dengan kecepatan 28 km per jam.
Di belakang badai Ike juga telah terbentuk badai Josephine di wilayah timur Samudra Atlantis. Namun, badai ini diperkirakan akan melemah sebelum mencapai wilayah daratan. (Bas/I-2)
(http://mediaindonesia.com)
Jumat, 12 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar